JOGER
Add caption |
Konsep Dasar
Joger
salah satu fenomena di dunia Bisnis yang berhasil menanamkan brand pabrik
kata-kata yang identik juga dengan pulau Bali. Maka dari itu tidak lengkap jika
kita berlibur ke pulau Bali jika tidak mengunjungi Joger.
Usaha Mr Joger
dimulai dengan modal 500ribu pada bulan Juli 1980. Beliau mulai merangkai
kata-kata sendiri, disablonkan kepada orang lain, memasarkan sendiri door to
door, gedor-gedor rumah orang dan hasilnya sekarang pembeli yang harus ngantri
di Joger. Produk yang paling pertama ia hasilkan adalah kaos. Kaos itu dibuat
dengan kata-kata, “Belanja tidak belanja tetap thank you”.
Usaha
Mr Joger ini umumnya dikelola dengan sistem yang bertentangan dengan keumuman
usaha. Misalnya dalam setiap produk dari usahanya selalu dibilang jelek. “Joger
jelek,” tapi yang seperti ini justru yang disukai pembeli.
Dengan
strategi pemasaran yang sering bertentangan dengan kelaziman, ternyata karir Mr
Joger terus menanjak. Bahkan, hingga kini ia mengaku tidak pernah mengalami kemunduran.
‘Nggak pernah mundur.
Brand loyalty
Setiap
harinya ribuan orang memenuhi show room Joger yang terletak di Jalan Raya Kuta.
Terutama ketika musim liburan tiba, 17 kasir yang tersedia selalu berisi
antrian panjang.
Hingga saat ini, Joger memiliki sekitar 150-an ‘anggota keluarga’ (sebutan untuk karyawan Joger). Usaha Joger mampu memberikan kesempatan kerja bagi banyak orang buangan termasuk orang cacat sehingga mereka mampu berkarya untuk hidup mereka. Jika dilihat sukses Joger saat ini, mungkin banyak yang tidak menyangka bahwa pemilik Joger bukanlah seorang yang berpendidikan tinggi S1 atau S2.
Hingga saat ini, Joger memiliki sekitar 150-an ‘anggota keluarga’ (sebutan untuk karyawan Joger). Usaha Joger mampu memberikan kesempatan kerja bagi banyak orang buangan termasuk orang cacat sehingga mereka mampu berkarya untuk hidup mereka. Jika dilihat sukses Joger saat ini, mungkin banyak yang tidak menyangka bahwa pemilik Joger bukanlah seorang yang berpendidikan tinggi S1 atau S2.
Name Awareness
Pendiri
Joger atau sering disebut Mr. Joger atau Pak Joger bernama Joseph Theodorus
Wulianadi. Joger memiliki salam khas Selamat Pagi, tidak peduli apakah hari
sudah siang atau malam. Nama Joger sendiri merupakan singkatan dari namanya,
Joseph dan Gerhard Seeger. Gerhard adalah teman sekolahnya ketika di Jerman yang
memberi US 20.000 sebagai hadiah pernikahannya.
Perceveid Quality
Konsistensi
Joger untuk mempertahankan Brand Joger di pulau Bali juga mampu mempertahankan
hidup brand dan keaslian brand tersebut. Joger tidak bisa dibeli di luar pulau
Bali, sehingga jika orang menggunakan Joger berarti pernah berlibur ke Bali.
Kualitas kainnya pun tidak kalah dengan brand luar negeri seperti Billabong dan
Quick Silver, namun harga merakyat untuk orang Indonesia.
Brand Assosiation
Joger merupakan sebuah merek terkenal
dari Bali yang memposisikan dirinya melalui tagline yang diusung sebagai
“Pabrik Kata-Kata”. Mulai dari T-shirt, keramik, gantungan kunci,
sandal, stiker, batik, dan sebagainya dapat kita temui di sana tentunya dengan
desain kata-katanya yang unik dan nyeleneh. Keberanian Joger mengusung slogan “Bali
Bagus, Joger Jelek”. Hal ini sungguh terbilang keberanian yang sangat besar. Di
saat produsen lain sibuk mengusung slogan yang mengunggulkan produknya dengan
menampilkan segala kelebihan yang dimiliki, Joger justru mengklaim produknya sebagai produk yang jelek.
Sumber
:
http://aa-sukses.blogspot.com/2009/04/kisah-sukses-brand-joger.html
http://publikasi.umy.ac.id/index.php/komunikasi/article/viewFile/1842/829
Komentar
Posting Komentar